Rabu, 03 Januari 2018

Ibu Aku Berdosa

Bu, apakah waktu kecil aku menyusahkanmu?!
Saat aku disuruh berbelanja dan aku berkata tidak mau
Aku jarang membantumu karena aku sibuk bermain
Sekarang aku sedang merenung bu ,itu memang menyusahkanmu .. Aku tahu ibu tak mungkin bilang
Bu apakah porsi makanmu cukup?!
Saat ku lihat kau sedang makan, kau memberikannya padaku dan berkata
"Makanlah,Ibu sudah kenyang nak.."
Aku juga tahu, ibu tak mungkin berkata "Aku Masih lapar..."
Bu, Apakah aku menyakiti hatimu?
Aku sering melawan dan tak jarang membentak tanyamu
Aku mengeluh saat sepulang sekolah karena tak ada makanan di meja dan mendiamkanmu?
Sedangkan ibu juga sudah lelah bekerja
Sekarang aku sadar bu , aku  ber
dosa besar kepadamu.. Tak mungkin hatimu tak sakit
Tapi aku tak pernah melihatmu mengeluh
Aku melamun, menangis dan tertegun
Padahal Begitu baiknya Tuhan menciptakan Ibu Untukku
Bu aku ini Anakmu yang tak tahu diri
Maafkan aku bu...
Meskipun aku juga tahu ibu adalah makhluk terikhlas di dunia
Tapi jika ada cara untuk menebus lukamu.apapun akan aku lakukan
Bahkan kalau aku harus lenyap sekalipun.
Untuk saat ini aku hanya dapat berubah lebih baik lagi.

Kamis, 19 Oktober 2017

Kulihat

Kulihat petani membungkuk bercocok tanam
Dengan muka yang datar
Tapi penuh semangat
Sejuk Bersandar diantara pepohonan
Terlihat senang dan bahagia

Kulihat orang menanam pondasi megah diatas tanah
Di dekat pemukiman
Duduk diatas kursi berputar
Terlihat bahagia dan merasa istimewa

Tumbuhan hilang dapat kembali ditanami
Dinding batu sulit untuk digantikan
Aku tak menyalahkan
Hanya saja desaku semakin menakutkan dan terancam

Tanah sudah hampir tak terlihat
Tanamanpun bingung mencari ruang untuk akarnya
Saluran air terhimpit sampah orang2 bodoh
Terlebih semakin pekat menghitam diiringi bau busuk menyengat

Selasa, 03 Oktober 2017

Negeri Khayalan

Aku tinggal di Negeri Khayalan yang tak tahu dimana adanya

Dulu Orang-orang menangis
Karena ditunjuk untuk menjadi pemimpin
Sekarang Orang-orang berpesta sebelum menjadi pemimpin

Dulu Orang bisa kebal
karena Sakti
Sekarang orang kebal
karena Kekuasaan

Dulu Negeriku pandai bermusyawarah
Sekarang Pandai berdebat

Dulu Negeriku banyak perkampungan
Sekarang banyak cerobong asap berserakan

Dulu kebutuhan tinggal menanam dan menunggu panen
Sekarang harus berhutang dan berjuang

Dulu Negeriku berkecukupan
Dulu Negeriku Tanah impian orang
Sekarang sudah menjadi impian orang

Negeri khayalanku bukan Negeri kalian
Ini imajinasi pikiran

Senin, 02 Oktober 2017

Lelah Saat Hujan

Lelahku di malam ini
Suara bertabrakan daun yang berbisik
Seolah mengantarku untuk tertidur

Seketika genting rumahku berbunyi ramai
Tercium aroma tanah yang khas terhembus angin
Sisa guyuran hujan pertama di bulan ini

Rasanaya aku tak ingun tertidur
Aku masih ingin suasana ini
Suatu saat aku akan rindu

Jumat, 22 September 2017

Muak

Apa yang kau lihat?
Pakaianku memang tak sebanding dengan pakaian yang kau kenakan
Tapi pikiranku lebih bebas untuk berkelana

Apa yang kau ributkan?
Aku memang gelandangan
Tapi aku tak pernah mengkhianati teman

Apalagi yang kau bisikan?
Ucapanku memang tak sesopan ucapanmu
Tapi aku malu untuk berdusta

Aku muak ....
Belum tentu aku kaum lusuh yang terbuang jika tidak ada kemunafikan kalian

Bumiku Tua

Bening menjadi kecokelatan
Hijau yang mulai menguning
Seakan burung tak ingin untuk singgah

Putih yang berubah menjadi kelabu
Dan biru yang mulai tampak sedih untuk di pandang
Bukti langit mendung tercemar asap jahanam

Panik dalam hati
Rusuh mengingat runtuh
Sementara masih saja mengoyak kekhawatiran

Mungkin jika mampu memilih
Bumi pun enggan untuk di huni
Agar tak perlu lagi merintih